✔ Taekwondo Pengertian, Sejarah, Dan Tingkatan




Mari kita melihat lebih erat arti dari kata "Tae" "Kwon" "Do." Ini terdiri dari tiga pecahan menyerupai yang ditunjukkan dalam ejaan bahasa Inggris, meskipun itu yaitu satu kata dalam bahasa Korea. "Tae" berarti "kaki," "kaki," atau "untuk melangkah"; "Kwon" berarti "kepalan," atau "berkelahi"; dan "Do" berarti "jalan" atau "disiplin." Jika kita menyatukan ketiga pecahan ini, kita sanggup melihat dua konsep penting di belakang "Tae Kwon Do".

Baca Juga

Taekwondo yaitu salah satu seni bela diri tradisional Korea yang paling sistematis dan ilmiah, yang mengajarkan lebih dari keterampilan bertarung fisik. Ini yaitu disiplin yang menawarkan cara meningkatkan semangat dan kehidupan kita melalui melatih badan dan pikiran kita. Hari ini, itu telah menjadi olahraga global yang telah mendapat reputasi internasional, dan berdiri di antara permainan resmi di Olimpiade.

Pertama, Taekwondo yaitu cara yang tepat untuk memakai Tae dan Kwon 'tinju dan kaki,' atau semua pecahan badan yang diwakili oleh tinju dan kaki. Kedua, ini yaitu cara untuk mengendalikan atau menenangkan perkelahian dan menjaga kedamaian. Konsep ini berasal dari makna Tae Kwon 'untuk meletakkan tinju di bawah kendali' [atau 'menginjak tinju']. Kaprikornus Taekwondo berarti "cara yang tepat untuk memakai semua pecahan badan untuk menghentikan perkelahian dan membantu membangun dunia yang lebih baik dan lebih damai."

Taekwondo telah berkembang dengan sejarah panjang 5.000 tahun Korea, yang dipanggil oleh beberapa nama yang berbeda dalam kursus. Di Korea, Taekwondo dimulai sebagai seni bela diri pertahanan yang disebut "Subak" atau "Taekkyon," dan berkembang sebagai cara melatih badan dan pikiran di kerajaan kuno Koguryo, dengan nama "Sunbae." Pada periode Shilla, itu telah menjadi tulang punggung Hwarangdo yang bertujuan menghasilkan pemimpin negara.

Tetapi Taekwondo sangat berbeda dari banyak seni bela diri oriental menyerupai itu. Pertama, secara fisik sangat dinamis dengan gerakan aktif yang meliputi fatamorgana keterampilan kaki. Kedua, prinsip gerakan fisik yaitu simpatico dengan pikiran dan kehidupan secara keseluruhan. Ketiga, ia mempunyai pose dinamis dari perspektif lain.

Taekwondo hari ini menyerupai dengan seni bela diri di negara-negara Timur lainnya dan membuatkan beberapa fitur dengan mereka, lantaran dalam perjalanan evolusinya telah memperoleh banyak gaya yang berbeda yang ada dalam seni bela diri dari negara-negara di sekitar Korea, menyerupai Jepang dan Cina.


Taekwondo sanggup ditandai oleh persatuan: kesatuan tubuh, pikiran, dan kehidupan, dan kesatuan pose ["poomsae"] dan konfrontasi, dan penumpasan. Ketika Anda melaksanakan Taekwondo, Anda harus menciptakan pikiran Anda tenang dan menyinkronkan pikiran Anda dengan gerakan Anda, dan memperluas keharmonisan ini dengan kehidupan dan masyarakat Anda. Ini yaitu bagaimana dalam Taekwondo prinsip gerakan fisik, prinsip training pikiran, dan prinsip kehidupan menjadi satu dan sama. Di sisi lain, poomsae kanan mengarah pada konfrontasi yang benar, yang pada karenanya akan menghasilkan kekuatan destruktif yang besar.

Taekwondo mengejar pertumbuhan yang serasi dan peningkatan kehidupan melalui acara uniknya. Inilah sebabnya mengapa orang sanggup menyampaikan Taekwondo yaitu cara hidup. Agar pada karenanya memungkinkan diri kita untuk menjalani kehidupan yang lebih berharga, kita akan berhasil dengan menemukan prinsip-prinsip panduan yang sangat tersembunyi di Taekwondo.

Bagaimana kita sanggup mencapai persatuan menyerupai itu di Taekwondo? Taekwondo yaitu cara hidup, menyerupai mempunyai pekerjaan, membesarkan keluarga, berjuang untuk suatu tujuan, atau salah satu dari banyak raison d'etre. Apa yang menciptakan Taekwondo berbeda dari ini yaitu bahwa itu yaitu kegiatan untuk bertahan hidup dalam situasi yang sangat antagonistik. Seseorang harus selalu mengalahkan musuh yang berusaha menimbulkan kerusakan.

Tetapi memenangkan pertarungan saja tidak cukup untuk menjamin keselamatan seseorang, lantaran musuh sanggup memulihkan diri dan menyerang lagi. Selain itu, mungkin ada banyak musuh lain selain yang gres saja dikalahkan. Seseorang tidak akan pernah merasa kondusif kecuali ia mendapat kedamaian permanen. Untuk mencapai kedamaian permanen atau awet ini, seseorang membutuhkan persatuan. Ini yaitu tujuan Taekwondo. Kalau tidak, Taekwondo tidak akan berbeda dari keterampilan street-fighting lainnya.


Taekwondo merupakan olahraga yang mempunyai beberapa tingkatan di dalamnya, setiap tingkatan mempunyai tahap latihan yang berbeda-beda.
Berikut yaitu jenjang tingkatan sabuk taekwondo mulai dari awal hingga akhir:

Tingkatan Sabuk Putih (Geup 10)
Sabuk putih merupakan tingkatan bagi pemula dalam bela diri taekwondo.
Putih diartikan sebagai lambang kesucian, dimana putih merupakan dasar dari semua warna dan menjadi permulaan dalam sebuah kehidupan.

Bagi seorang pemula, di awal pertama masuk mereka akan disambut dengan pembukaan upacara dan ikrar komitmen taekwondo yang diucapkan secara bersama-sama. Baru sehabis itu, mereka akan diajarkan bahan latihan taekwondo sabuk putih yang meliputi: Ap Chagi (teknik tendangan depan), Dolio Chagi (tendangan yang menuju ke arah samping), Ap Turigi (tendangan yang meliputi gerakan mencangkul), dan Dol’o Chagi (tendangan cangkul keras). Dimana latihan ini juga sanggup dilakukan dengan cara latihan taekwondo sendiri di rumah.

Untuk gerakan tangan, umumnya pemula akan dijarkan teknik gerakan Debon Yogyang atau gerakan tangan yang meliputi 6 dasar, yaitu China Steep dan Slending Steep 1 – 3. Apabila seorang pemula sudah menguasai jurus-jurus di atas. Maka biasanya mereka akan diuji oleh seorang pelatih. Biasanya ujian kenaikan tingkat akan di adakan setiap 3 – 4 bulan sekali. Setelah itu, pemula sanggup naik ke tingkatan sabuk berikutnya.

Tingkatan Sabuk Kuning (Geup 9)
Sabuk kuning merupakan tingkatan kedua sehabis para taekwondoin berhasil menuntaskan tahapan tingkat pertama (sabuk putih). Warna kuning diartikan sebagai lambang bumi yang merupakan dasar dari semua kehidupan. Di tahan inilah para taekwondoin mulai diajarkan beberapa jurus khusus yang lebih spesifik dari tingkatan sebelumnya.

Apabila 4 gerakan (jurus) di tahapan pertama sudah dikuasai, maka jurus akan ditambah yaitu meliputi Dwi Chagi (tendangan memutas ke arah belakang) dan Doboe Amarki (jurus kedua tangan). Dimana untuk tingkatan kedua ini setiap taekwondoin harus berhasil menuntaskan tahapan hingga 6 steep (Standing Steep).

Tingkatan Sabuk Kuning Strip Hijau (Geup 8)
Setelah dua tingkatan sebelumnya berhasil dilalui, para taekwondoin akan masuk di tingkatan sabuk kuning strip hijau. Di tingkat inilah taekwondoin akan diajarkan banyak sekali jenis jurus yang lebih bervariasi. Jurus-jurus tersebut meliputi: Ap Chagi, Doli’ Chagi, Novi Chagi, Hedan Apturigi. Sedangkan untuk jurus tangan, di tingkat ini para taekwondoin hanya diajarkan satu jurus yang berjulukan Tage 1 yang ditambah 1 steep hingga menguasai steep 5.

Tingkatan Sabuk Hijau (Geup 7)
Sabuk hijau merupakan tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan sabuk kuning strip hijau. Disini warna hijau diartikan sebagai lambang hijaunya pepohonan. Setelah tahapan sebelumnya berhasil dilalui, maka di tingkatan ini para taekwondoin akan diajarkan teknik fighting. Sedangkan untuk jurusnya sendiri berjulukan Tage II dalam masa 3 bulan latihan.


Tingkatan Sabuk Hijau Strip Biru (Geup 6)
Pada tingkatan sabuk hijau strip biru, latihan akan ditingkatkan ke jurus-jurus yang lebih sulit. Umumnya, ditingkatan ini para taekwondoin akan memasuki ke tingkatan senior yang mana mempunyai kiprah untuk membimbing para juniornya. Di tingkat ini para taekwondoin akan diajarkan tendangan berjulukan Dwi Urigi yang akan ditambahkan dengan jurus Tage III.

Tingkatan Sabuk Biru (Geup 5)
Sabuk biru merupakan tahapan dimana para taekwondoin telah memasuki tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Warna biru disini diartikan sebagai lambang birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya. Dimana untuk tahapan ini, para taekwondoin diwajibkan untuk menghafal semua jurus dari tingkatan sebelumnya. Untuk cara melatih kecepatan tendangan taekwondo, jurus akan ditambah dengan tendangan yang meliputi: Tiodwi Chagi, Yap Chagi, dan Yapturigi. Sedangkan untuk jurus tangan akan ditambah hingga Tage IV.

Tingkatan Sabuk Biru Strip Merah (Geup 4)
Setelah berhasil melalui tahapan di tingkatan sebelumnya, para taekwondoin akan memasuki sabuk biru strip merah. Di tingkat ini pelajaran dan latihan akan ditingkatkan semoga jurus-jurus taekwondo sanggup dikuasai dengan sempurna. Dimana jurus akan ditambah dengan satu jurus tangan berjulukan Tage V hingga dengan steep XIV.

Tingkatan Sabuk Merah (Geup 3)
Sabuk merah merupakan sebuah tingkatan dalam seni bela diri taekwondo yang mana sudah sanggup disebut dalan jenjang yang lebih tinggi. Disini para taekwondoin sudah sanggup disebut sebagai assisten palatih yang akan bertugas melatih para juniornya.

Untuk warna merah diartikan sebagai lambang matahari yang akan menyinasi bumi. Artinya, di tahapan ini seorang taekwondoin harus sanggup menjadi pedoman bagi para junornya dan orang lain di sekitarnya. Sedangkan untuk jurusnya sendiri akan ditambah Tage V1 hingga dengan steep XVIII. Setelah jurus tersebut mereka kuasai, seorang taekwondoin tidak eksklusif masuk ke tahapan sabuk hitam. Melainkan mereka harus melewati sabut merah strip hitam 1 dan sabuk merah strip hitam II.

Tingkatan Sabuk Hitam Strip I (Geup 2)
Sabuk hitam merupakan sabuk tertinggi dalam bela diri taekwondo. Dimana warna hitam diartikan sebagai lambang tamat yang mengambarkan sisi kematangan dalam jiwa seorang taekwondoin. Di tingkatan ini seorang taekwondoin sanggup disebut guru. Dimana untuk mencapai tingkatan ini bukanlah perkara mudah. Mereka harus melalui tahapan demi tahapan hingga mendapat sabuk tertinggi dalam seni bela diri taekwondo.

Di tingkatan sabuk hitam masih akan melalui beberapa tahapan. Berikut tingkatan sabuk hitam mulai dari DAN 1 –DAN IX:

DAN I (Ii DAN), memakai sabuk berwarna hitam polos
DAN II (Yi DAN), memakai sabuk berwarna hitam dengan strip putih berjumlah 1
DAN III (San DAN), memakai sabuk berwarna hitam dengan strip putih berjumlah 2
DAN IV (Sa DAN), memakai sabuk berwarna hitam dengan strip putih berjumlah 3
DAN V (Oh DAN), memakai sabuk berwarna hitam dengan strip putih berjumlah 4
DAN VI (Yuk DAN), memakai sabuk berwarna hitam dengan strip putih berjumlah 5
DAN VII (Chil DAN), memakai sabuk berwarna hitam dengan strip putih berjumlah 6
DAN VIII (Pal DAN), memakai sabuk berwarna hitam dengan strip putih berjumlah 7
DAN IX (Gu DAN), memakai sabuk berwarna hitam dengan strip putih berjumlah 8.

Setelah taekwondoin berhasil melewati semua tingkatan sabuk taekwondo di atas, maka mereka sanggup dikatakan sebagai dewan guru. Dimana mereka mempunyai kiprah dan kewajiban yang lebih berat tentunya. Itulah tingkatan sabuk bela diri taekwondo yang sanggup anda ketahui.

sumber: dari banyak sekali sumber

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "✔ Taekwondo Pengertian, Sejarah, Dan Tingkatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel