✔ Teknologi Virtual Reality Bukan Dongeng Di Film Sci-Fi Lagi, Malahan Sudah Diterapkan Di Semua Bidang

Virtual Reality membuat kita mencicipi dunia lain ✔ Teknologi Virtual Reality Bukan Cerita di Film SCi-Fi  Lagi,  Malahan Sudah Diterapkan Di Semua Bidang
Virtual Reality - Definisi
Virtual reality yaitu sebuah teknologi yang membuat pengguna sanggup berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. Di dalam bahasa Indonesia virtual reality dikenal dengan istilah realitas maya, walaupun kami merasa asing dan memakai istilah itu, tidak semua hal harus diterjemahkan(opini). Teknologi virtual reality yang lebih awal yaitu Peta Bioskop Aspen, yang diciptakan oleh MIT pada tahun 1977. Programnya yaitu suatu simulasi bernafsu wacana kota Aspen di Colorado, dimana para pemakai sanggup mengembara dalam salah satu dari tiga gaya yaitu ekspresi dominan panas, ekspresi dominan dingin, dan poligon. Dua hal pertama tersebut telah didasarkan pada foto, alasannya yaitu para peneliti benar-benar memotret tiap-tiap pergerakan yang mungkin melalui pandangan jalan kota besar pada kedua ekspresi dominan tersebut, dan yang ketiga yaitu suatu model dasar 3 dimensi kota besar. Akhir tahun 1980 istilah “Virtual Reality” telah dipopulerkan oleh Jaron Lanier, salah satu penggagas modern dari bidang tersebut. Lanier yang telah mendirikan perusahaan VPL Riset pada tahun 1985, telah membuatkan dan membangun sistem “kacamata hitam dan sarung tangan” yang terkenal pada masa itu. Secara umum, VR sudah dikembangkan cukup lama, tepatnya mulai dari tahun 1800-an. Berikut ditampilkan sejarah VR dari awal sampai ketika ini.
Dalam sejarah terperinci dari realitas maya ini kita melihat bagaimana teknologi telah berkembang dan bagaimana para perintis  telah membuka jalan bagi VR menyerupai yang kita kenal sekarang.

Apa perbedaan antara Realitas Virtual dan Augmented Reality?
Virtual Reality dan Augmented Reality yaitu dua sisi dari koin yang sama. Anda sanggup menganggap Augmented Reality sebagai VR dengan satu kaki di dunia nyata: Augmented Reality mensimulasikan objek buatan di lingkungan nyata; Realitas Virtual membuat lingkungan buatan untuk dihuni.

Dalam Augmented Reality, komputer memakai sensor dan algoritma untuk memilih posisi dan orientasi kamera. Teknologi AR kemudian membuat grafik 3D menyerupai yang akan muncul dari sudut pandang kamera, melapiskan gambar yang dihasilkan komputer di atas pandangan pengguna wacana dunia nyata.

Dalam Virtual Reality, komputer memakai sensor dan matematika yang serupa. Namun, alih-alih menempatkan kamera positif dalam lingkungan fisik, posisi mata pengguna berada dalam lingkungan simulasi. Jika kepala pengguna berputar, gambar bereaksi sesuai. Alih-alih mengomposisikan objek virtual dan pemandangan nyata, teknologi VR membuat dunia interaktif yang meyakinkan bagi pengguna.


Baca Juga

Virtual Reality - Sejarah

Mula-mula  Virtual Reality

Lukisan panorama

Jika kita lebih fokus pada ruang lingkup realitas virtual sebagai alat untuk membuat delusi bahwa kita hadir di daerah yang bukan daerah kita, maka upaya paling awal untuk realitas virtual pastilah mural 360 derajat (atau lukisan panorama) dari periode ke-19.  Lukisan-lukisan ini dimaksudkan untuk mengisi seluruh bidang visi pemirsa, membuat mereka merasa hadir di beberapa kejadian atau pemandangan bersejarah.

Pada tahun 1838 penelitian Charles Wheatstone memperlihatkan bahwa otak memproses gambar dua dimensi yang berbeda dari masing-masing mata menjadi objek tunggal tiga dimensi. Melihat dua gambar stereoscopic berdampingan atau foto melalui stereoscope memberi pengguna rasa kedalaman dan pencelupan. Perkembangan selanjutnya dari stereoskop View-Master terkenal (dipatenkan 1939), dipakai untuk "pariwisata virtual". Prinsip-prinsip desain dari Stereoscope dipakai hari ini untuk Google Cardboard yang merupakan Virtual Reality dengan biaya rendah untuk smartphone.

Seiring waktu umat insan telah perlahan tapi niscaya membuat cara yang lebih elok untuk merangsang indera kita. Keadaan benar-benar mulai lepas landas di periode ke-20, dengan munculnya teknologi elektronik dan komputer.

Pada tahun 1929 Edward Link membuat "Link trainer" (dipatenkan 1931) mungkin pola pertama dari simulator penerbangan komersial, yang sepenuhnya elektromekanis. Itu dikendalikan oleh motor yang terhubung ke kemudi dan kolom kemudi untuk memodifikasi pitch and roll. Perangkat kecil yang digerakkan motor memalsukan turbulensi dan gangguan.  Karena pentingnya  melatih  para pilot biar mengkodidikan penerbangan yang aman,  sehingga militer AS membeli enam dari perangkat ini seharga $ 3500. Pada tahun 2015 uang ini hanya $ 50.000. Selama Perang Dunia II lebih dari 10.000 "pelatih kotak biru" dipakai oleh lebih dari 500.000 pilot untuk pembinaan awal dan meningkatkan keterampilan mereka.

1930-an - Cerita fiksi ilmiah meramalkan VR

Pada 1930-an sebuah dongeng oleh penulis fiksi ilmiah Stanley G. Weinbaum (Pygmalion's Spectacles) berisi gagasan wacana sepasang kacamata yang memungkinkan pemakainya mengalami dunia fiksi melalui holografik, bau, rasa, dan sentuhan. Jika ditinjau kembali, pengalaman yang dijelaskan Weinbaum bagi mereka yang mengenakan kacamata sangat menyerupai dengan pengalaman modern dan yang muncul dari realitas virtual, menjadikannya seorang visioner sejati di lapangan.


1950-an - Sensorama Morton Heilig

Pada pertengahan 1950-an sinematografer Morton Heilig membuatkan Sensorama (dipatenkan 1962) yang merupakan kabinet teater bergaya arcade yang akan merangsang semua indera, bukan hanya penglihatan dan suara. Ini menampilkan speaker stereo, layar 3D stereoskopis, kipas, generator amis dan bangku bergetar. Sensorama dimaksudkan untuk sepenuhnya membenamkan individu dalam film. Dia juga membuat enam film pendek untuk penemuannya yang semuanya ia ambil, produksi dan edit sendiri. Film-film Sensorama berjudul, Sepeda Motor, Penari Belly, Dune Buggy, helikopter, Berkencan dengan Sabina dan saya botol coca cola!

1960 - Tampilan Terpasang Kepala VR pertama
Penemuan Morton Heilig berikutnya yaitu Topeng Telesphere (dipatenkan tahun 1960) dan merupakan pola pertama dari layar yang dipasang di kepala (HMD), meskipun untuk media film non-interaktif tanpa pelacakan gerak. Headset ini menyediakan stereoscopic 3D dan penglihatan lebar dengan bunyi stereo.

1961 Headsight - Pelacakan gerakan pertama HMD
Pada tahun 1961, dua insinyur Philco Corporation (Comeau & Bryan) membuatkan pendahulu pertama ke HMD menyerupai yang kita kenal kini - the Headsight. Ini menggabungkan layar video untuk setiap mata dan sistem pelacakan gerakan magnetik, yang dikaitkan dengan kamera sirkuit tertutup. The Headight sesungguhnya tidak dikembangkan untuk aplikasi realitas virtual (istilah itu tidak ada ketika itu), tetapi untuk memungkinkan pengamatan jarak jauh mendalam dari situasi berbahaya oleh militer. Gerakan kepala akan menggerakkan kamera jarak jauh, memungkinkan pengguna untuk melihat lingkungan sekitar secara alami. Headsight yaitu langkah pertama dalam evolusi tampilan yang dipasang di kepala VR tetapi tidak mempunyai integrasi generasi komputer dan gambar.


Virtual Reality membuat kita mencicipi dunia lain ✔ Teknologi Virtual Reality Bukan Cerita di Film SCi-Fi  Lagi,  Malahan Sudah Diterapkan Di Semua Bidang

Virtual Reality - Teknologi

Komponen Virtual Reality yang paling gampang dikenali yaitu head-mounted display (HMD). Manusia yaitu makhluk visual, dan teknologi tampilan seringkali merupakan perbedaan tunggal terbesar antara sistem Realitas Virtual imersif dan antarmuka pengguna tradisional. Misalnya, CAVE lingkungan virtual otomatis secara aktif menampilkan konten virtual ke layar berukuran kamar. Sementara mereka menyenangkan bagi orang-orang di universitas dan laboratorium besar, produk yang sanggup dikenakan konsumen dan industri yaitu bab barat yang liar.

Dengan banyaknya pilihan perangkat keras dan perangkat lunak yang muncul, masa depan perangkat yang sanggup dikenakan sedang berlangsung tetapi belum diketahui. Konsep menyerupai Google Cardboard, Samsung GearVR dan Epson Movario memimpin, tetapi ada juga pemain menyerupai Meta, Avegant Glyph, Daqri dan Magic Leap yang mungkin mengejutkan industri dengan tingkat gres perendaman dan kegunaan. Siapa pun yang hadir, kesederhanaan membeli perangkat berukuran helm yang sanggup bekerja di ruang tamu, kantor, atau lantai pabrik telah mengakibatkan HMD sebagai sentra perhatian dalam hal teknologi Realitas Virtual.

Virtual Reality dan pentingnya audio

Mendengar sanggup dibilang lebih relevan daripada penglihatan terhadap indera ruang seseorang dan insan bereaksi lebih cepat terhadap arahan audio daripada arahan visual. Untuk membuat pengalaman Realitas Virtual yang benar-benar mendalam, bunyi lingkungan yang akurat dan karakteristik spasial yaitu suatu keharusan. Ini memperlihatkan rasa kehadiran yang berpengaruh ke dunia virtual. Untuk mengalami detail audio binaural yang masuk ke pengalaman Virtual Reality, kenakan beberapa headphone dan mengotak-atik audio infografis ini yang diterbitkan oleh The Verge.

Sementara informasi audiovisual paling gampang direplikasi dalam Virtual Reality, penelitian aktif dan upaya pengembangan masih dilakukan ke indera lain. Input taktil menyerupai treadmill omni-directional memungkinkan pengguna untuk merasa seperti mereka benar-benar berjalan melalui simulasi, daripada duduk di bangku atau di sofa. Haptics, juga dikenal sebagai umpan balik kinestetik atau sentuhan, telah berkembang dari motor “rumble” berat yang berputar menjadi teknologi ultrasonik futuristik.

Pemain utama dalam Realitas Virtual

Microsoft HoloLens

Microsoft HoloLens membentuk untuk menjadi pesaing tangguh lain di pasar Realitas Virtual. Tidak menyerupai Oculus Rift, tim peneliti Microsoft yang ambisius mendasarkan tampilan mereka pada teknologi holografik. Sementara ini cocok untuk Augmented Reality (atau, sebagaimana Microsoft lebih suka menyebutnya, "realitas campuran") lebih dari VR, terperinci bahwa teknologi tampilan sendiri dimaksudkan sebagai titik awal bagi pengalaman virtual yang akan datang.

Proyek Morpheus Sony

Sony masuk ke pasar, Project Morpheus. mencoba merampingkan apa yang ditawarkan Oculus, dengan integrasi ke dalam sistem permainan PlayStation yang sudah sukses. Seperti Oculus Rift, headset Morpheus dijadwalkan untuk awal 2016. Teknologi VR dalam game, khususnya play station, merupakan hal yang paling dinanti-nanti, VR + Game = Surga Gamer

Oculus Rift, Oculus VR dan Facebook

Mungkin siluet terbesar pada cakrawala Virtual Reality dilemparkan oleh Oculus VR, pembuat headset Oculus Rift. Awalnya dibiayai sebagai proyek Kickstarter pada 2012, dan direkayasa dengan tunjangan John Carmack (pendiri Id Software, Doom and Quake fame), perusahaan ini menjadi pemimpin de facto dalam perangkat keras Reality Virtual untuk video game. Setelah Facebook membeli Oculus pada tahun 2014, pengalaman sosial melalui VR menjadi prioritas perhiasan bagi perusahaan. Dengan akuisisi mereka yang lebih gres dari Surreal Vision, sebuah grup riset rekonstruksi adegan 3D dari Inggris, Oculus siap untuk membawa telepresence ke headset VR. Sementara dua versi headset Oculus telah dirilis ke pengembang, dengan yang ketiga di jalan, versi pelanggan akan dirilis pada awal 2016.

The Vive by Valve

Valve, pembuat platform Steam yang sangat sukses untuk distribusi game di PC, Mac OS, dan Linux, juga telah melemparkan topi mereka di atas ring. Vive, yang akan diproduksi oleh HTC, akan menjadi yang pertama dari banyak headset pada platform terbuka yang disebut SteamVR. Sementara kit pengembangan akan dirilis pada simpulan 2015, itu belum terperinci kapan versi konsumen akan tersedia. Steam juga merangkat naik popularitasnya dan di gadang-gadang untuk memanjakan gamer-gamer Linux, mungkin kini tidak terlalu terdengar, namun sanggup jadi di masa depan Linux dan Game sanggup menyatu menyerupai pada platform Windows.

Samsung GearVR

Sementara perusahaan-perusahaan VR di atas semuanya memperlihatkan komitmen dalam teknologi tampilan head-mount yang imersif, mereka cenderung fokus pada komputer yang berpengaruh atau PC desktop dengan perangkat keras gaming. Pendekatan Samsung terhadap VR berbeda: Gear VR memakai teknologi pelacakan kepala Oculus yang dikombinasikan dengan smartphone Android menyerupai Galaxy Note 4 untuk memperkuat pengalaman VR seluler. Alih-alih teknologi tampilan khusus, lensa memungkinkan layar ponsel untuk bertindak sebagai layar stereoskopis, membuat perangkat lebih sederhana dan lebih murah daripada opsi lain.

 Google Cardboard

Tidak ketinggalan, masuknya Google ke VR tiba sebagai kejutan selama konferensi I / O beberapa  tahun lalu. Google Cardboard yaitu pendekatan do-it-yourself (DIY) untuk mobile VR, untuk smartphone Android yang sanggup dibentuk dengan harga yang sangat murah. Beberapa demo dan permainan untuk Cardboard SDK sudah tersedia di Google Play store, dan walaupun pengalamannya tidak begitu mendalam atau inovatif menyerupai yang ditawarkan oleh perusahaan lain, eksperimen Google Virtual Reality memperlihatkan jumlah minat yang mengejutkan bahkan pada tingkat dasar Teknologi VR. Ini merupakan solusi termurah untuk anda yang ingin mengenal teknologi Virtual Reality untuk pertama kali.

Magic Leap

Investasi google pada 2014 dalam startup Magic Leap senilai $ 540 juta (fantastis) bersama dengan beberapa kawan modal ventura) menjanjikan penemuan dalam teknologi tampilan "medan ringan", pemetaan 3D, pelacakan gerakan , dan telepresence. Sementara satu-satunya keterlibatan mereka dengan publik sejauh ini yaitu demo Augmented Reality yang sangat kontroversial, banyak nama terkenal menyerupai penulis fiksi ilmiah terhormat Neal Stephenson terikat dengan Magic Leap, dan kehadiran mereka di industri terus menantang merek-merek terkenal. , mengakibatkan mereka perusahaan yang tidak biasa, tetapi patut diperhatikan.

Carl Zeiss, Archos, Razer dan Avegant

Banyak perusahaan lain sedang membuatkan headset Virtual Reality dan periferal lainnya. Dari nama yang sanggup dikenali, menyerupai Carl Zeiss dan Archos sampai perusahaan yang kurang dikenal menyerupai Razer dan Avegant, kebangkitan VR yang akan tiba melistriki seluruh ekosistem pabrik perangkat keras, pengembang perangkat lunak, dan penyedia konten.

Virtual Reality - Penggunaan

Sampai ketika ini, tidak mengherankan, industri video game yaitu salah satu pendukung terbesar Realitas Virtual. Dukungan untuk headset Oculus Rift telah diubahsuaikan untuk gim-gim menyerupai Skyrim dan Grand Theft Auto, tetapi gim-gim gres menyerupai Elite: Berbahaya hadir dengan dukungan headset bawaan. Banyak metaf antarmuka pengguna yang sudah terbukti benar

VR akan membuat Anda merasa menyerupai Anda berada di sana secara mental dan fisik. Anda memalingkan kepala dan dunia berputar bersama Anda sehingga delusi yang diciptakan oleh dunia apa pun Anda berada tidak pernah hilang.

Menonton film di bioskop dan ketakutan sepersekian detik yang mungkin Anda rasakan ketika gempa bumi dahsyat yang terjadi di layar akan sangat cepat hilang kalau Anda memutar kepala untuk melihat orang di sebelah Anda mengunyah popcorn mereka. Film dan buku membawa Anda ke dunia fiksi yang berbeda, tetapi mereka bukan dunia yang Anda ubah menurut tindakan Anda.

Ada aneka macam jenis realitas virtual dari yang sepenuhnya bersifat immersive dan non-immersive sampai kerja sama dan berbasis web. VR yang semua orang senangi yaitu variasi yang sepenuhnya mendalam alasannya yaitu ini yaitu dunia 3D yang dieksplorasi dan interaktif komputer yang sanggup membawa Anda ke tempat-tempat yang mungkin tidak diijinkan, baik berjalan di Mars atau mengemudi di sekitar pegunungan dengan kendaraan beroda empat sport .

Penggunaan sensor inframerah untuk mengetahui di mana mata Anda mencari di dunia VR untuk kemudian membuat kembali apa yang akan dilihat mata Anda kalau dalam kenyataannya, dengan memfokuskan latar depan atau latar belakang sesuai.

Mampu melihat tangan Anda dan menyaksikannya dilacak secara akurat dalam lingkungan VR yaitu sesuatu yang sangat istimewa. Ada teknologi lain yang dikembangkan untuk membuat pengalaman itu lebih taktil juga. Ketika Anda sanggup melihat dan mencicipi apa yang berinteraksi dengan Anda, pengalaman itu akan menjadi semakin nyata.

VR terus berubah dan membaik. Kami melihat harga headset turun dan bahkan kedatangan headset gres dirilis. Peningkatan teknologi menyerupai adaptor nirkabel dan headset VR berdikari membuat teknologi ini semakin gampang diakses. Seiring perkembangan teknologi, semakin banyak pengembang game yang terlibat. Berarti ada lebih banyak permainan untuk dimainkan dan lebih banyak untuk menjadi bersemangat.

Bersama VR, teknologi Augmented Reality dan Mixed Reality hadir dengan cepat. Ini memperlihatkan kanal menarik ke konten yang bahkan mungkin sanggup masuk ke daerah kerja juga. Masa depan tentu akan menarik.

Virtual Reality - YOUTUBE - Youtuber

Dalam hal pelacakan input, ada beberapa variasi, yang semuanya berkontribusi untuk membuat dunia yang sepenuhnya imersif ini, baik itu secara individual atau dalam kombinasi bentuk. Perangkat yang berbeda memakai komponen yang berbeda untuk mencapai hal ini, mulai dari sensor dan LED sampai pengontrol nirkabel. Youtube dan VR akan berkembang bersama untuk menyempurnakan pengalaman menonton video

Pelacakan gerak telah terlihat dalam aneka macam bentuk mulai dari sarung tangan cendekia sampai Oculus Touch, Valve's Lighthouse, dan pengontrol HTC untuk headset Vive-nya. Setiap hal ini bekerja sedikit berbeda tetapi idenya yaitu untuk memastikan Anda merasa seperti Anda memakai tangan Anda selama pengalaman Anda. Kami tidak akan membahas seluk beluk, tetapi sejumlah besar sensor terlibat, serta laser yang dipancarkan dari stasiun pangkalan dalam beberapa kasus, yang semuanya membantu mendeteksi posisi sempurna kepala dan tangan Anda. Lalu bagaimana dengan virtual reality di youtube? kami prediksi masa depan cerah, dan youtube yaitu jodoh bagi virtual reality

Ok sekian dulu bahas Virtual Reality, agak dilematis, sebenarnya, kami ingin gambar virtual reality yang banyak, sementara, halaman ini akan menjadi berat untuk dibuka,  sangat disayangkan.

Silahkan dibaca goresan pena kami selanjutnya tentang penggunaan teknologi virtual reality di dunia pendidikan Indonesia



Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "✔ Teknologi Virtual Reality Bukan Dongeng Di Film Sci-Fi Lagi, Malahan Sudah Diterapkan Di Semua Bidang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel